Perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut dunia pendidikan untuk terus beradaptasi dan melakukan inovasi dalam proses pembelajaran, termasuk pada mata pelajaran fisika. Sebagai upaya menghadirkan pembelajaran yang kontekstual, inspiratif, dan berorientasi masa depan, MGMP Fisika Tingkat Madrasah Aliyah (MA) Kabupaten Lombok Barat menggelar kegiatan pengembangan kompetensi guru pada hari Sabtu, 31 Mei 2025.
Kegiatan ini berlangsung dengan penuh semangat dan antusias. Para guru fisika dari berbagai MA di Lombok Barat hadir untuk mengikuti kegiatan yang bertujuan meningkatkan wawasan dan keterampilan guru dalam bidang teknologi, khususnya yang berkaitan dengan robotik dan pemrograman berbasis Arduino.
Kegiatan dimulai pada pukul 09.00 WITA dengan pembukaan oleh Ketua MGMP Fisika tingkat MA Kabupaten Lombok Barat, yaitu Ustadz Dedi Setiawan, M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa era digital saat ini memberikan tantangan sekaligus peluang bagi para guru untuk terus belajar dan berkembang. Beliau menekankan pentingnya mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran fisika agar siswa dapat memahami konsep-konsep fisika tidak hanya secara teoritis, tetapi juga aplikatif.
"Sebagai guru, kita bukan hanya dituntut untuk mengajar, tapi juga menginspirasi dan mempersiapkan generasi yang melek teknologi. Hari ini, kita belajar tentang robotik bukan untuk menjadi ahli robot, tapi untuk memahami bagaimana fisika dan teknologi bisa berjalan bersama dalam dunia nyata," ungkap Ustadz Dedi dalam sambutannya.
Setelah pembukaan, acara inti pun dimulai, yaitu penyampaian materi bertajuk “Pengenalan Robotik Menggunakan Arduino” yang disampaikan oleh Ustadz Usman, S.Pd., salah seorang guru fisika yang telah berpengalaman dalam menerapkan robotik di lingkungan madrasah.
Sesi materi diawali dengan pengenalan konsep dasar mikrokontroler Arduino dan bagaimana perangkat ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan otomatisasi. Ustadz Usman menjelaskan bahwa Arduino adalah platform open-source yang sangat cocok digunakan dalam pembelajaran fisika, karena dapat menghubungkan antara teori-teori fisika seperti listrik, magnet, gerak, dan energi dengan implementasinya dalam kehidupan nyata.
Para peserta diperkenalkan dengan bahasa pemrograman dasar Arduino (Arduino Uno), termasuk sintaks-sintaks sederhana seperti pengaturan input dan output, penggunaan sensor, serta pengendalian aktuator. Ustadz Usman menyampaikan materi dengan metode yang aplikatif dan mudah dipahami, bahkan oleh guru-guru yang belum memiliki pengalaman dalam dunia robotik sebelumnya.
Setelah memahami teori dan logika pemrograman, peserta langsung diajak untuk praktik merakit robot sederhana.
Masing-masing peserta diberikan tantangan untuk membuat robot sederhana yaitu robot modil yang dikontrol menggunakan stik PS 3. Selain itu, pemateri juga memberikan bimbingan menghubungkan mobil robot tersebut agar dapat dikendalikan menggunakan smartphone berbasis android. Dengan bimbingan dari pemateri, para peserta belajar bagaimana menyusun rangkaian elektronik, mengunggah program ke papan Arduino, dan melakukan pengujian fungsi.
Meski sebagian besar peserta merupakan guru yang berlatar belakang pendidikan fisika, semangat mereka dalam memahami materi robotik sangat luar biasa. Banyak peserta yang merasa tertantang sekaligus tertarik untuk mendalami lebih jauh, terutama karena materi ini memberikan sudut pandang baru terhadap pembelajaran fisika yang lebih kontekstual dan menyenangkan.
Beberapa guru menyampaikan bahwa kegiatan ini membuka wawasan mereka tentang bagaimana teknologi dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran proyek (project-based learning) di madrasah. Dengan menggunakan robotik sebagai media, siswa bisa belajar konsep kelistrikan, gerak, sensorik, hingga logika pemrograman secara langsung dan praktis.
“Saya baru tahu ternyata fisika bisa dikemas semenarik ini. Ternyata membuat robot itu tidak sesulit yang saya bayangkan,” ujar salah satu peserta dalam sesi refleksi.
Kegiatan MGMP ini ditutup pada pukul 14.00 WITA. Dalam penutupan, Ustadz Dedi menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah mengikuti kegiatan hingga akhir, serta kepada Ustadz Usman yang telah bersedia membagikan ilmu dan pengalamannya. Ia juga berharap kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara berkelanjutan, bahkan dikembangkan ke arah pelatihan intensif dengan dukungan perangkat dan sumber daya yang lebih lengkap.
MGMP Fisika tingkat MA Kabupaten Lombok Barat kembali membuktikan bahwa guru-guru fisika tidak hanya berkutat pada rumus dan teori, tetapi juga siap menjawab tantangan zaman dengan terus belajar dan berinovasi. Melalui kegiatan ini, semangat untuk menghadirkan pembelajaran fisika yang modern, kreatif, dan berorientasi masa depan semakin tumbuh di kalangan para pendidik madrasah.
Semoga semangat ini terus berlanjut dan mampu melahirkan generasi siswa madrasah yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga mampu berkreasi dan berinovasi dalam dunia teknologi dan sains.
MGMP Fisika Kabupaten Lombok Barat kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong profesionalisme dan kolaborasi antarguru fisika melalui kegiatan rutin yang diselenggarakan pada Sabtu, 17 Mei 2025. Bertempat di SMAN 1 Lingsar, kegiatan ini dihadiri oleh guru-guru fisika dari berbagai SMA se-Kabupaten Lombok Barat. Suasana pagi yang sejuk dan penuh semangat menyambut para peserta yang hadir dengan antusias, siap untuk menyerap inspirasi dan pengalaman baru yang akan dibagikan.
Kegiatan dimulai tepat pukul 09.00 WITA dengan pembukaan yang diawali oleh sambutan dari tuan rumah, Kepala SMAN 1 Lingsar yang diwakili oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, yang menyambut hangat kehadiran seluruh peserta dan menyampaikan apresiasinya terhadap semangat para guru dalam mengikuti forum ilmiah ini. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peran MGMP sebagai wadah strategis bagi para guru untuk saling berbagi pengalaman, strategi pembelajaran, serta memperkuat sinergi dalam meningkatkan mutu pendidikan, khususnya pada mata pelajaran fisika.
Setelah sesi pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan inti acara, yaitu pemaparan praktik baik (best practice) yang disampaikan oleh salah satu anggota MGMP, Ibu Yolanita Septiana, M.Pd., guru fisika dari SMAN 1 Gerung. Dalam kesempatan ini, beliau mengusung tema yang sangat relevan dan inspiratif, yaitu “Menyemai Budaya Riset Sejak Dini”.
Dalam pemaparannya, Ibu Yolanita membagikan perjalanan panjangnya dalam membina minat dan kemampuan riset di kalangan siswanya. Dengan penuh semangat, beliau menceritakan bagaimana awal mula dirinya berupaya menumbuhkan semangat meneliti di sekolah, yang berangkat dari keprihatinan akan rendahnya minat siswa terhadap kegiatan ilmiah di luar kelas. Perlahan namun pasti, melalui pendekatan yang konsisten dan penuh empati, beliau mulai merancang program riset sederhana yang melibatkan siswa dalam proses berpikir kritis, investigasi, dan eksplorasi terhadap berbagai fenomena fisika yang ada di sekitar mereka.
Hasilnya sungguh membanggakan. Dalam beberapa tahun terakhir, siswa-siswi binaannya berhasil meraih berbagai prestasi di ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), baik di tingkat kabupaten, provinsi, nasional, bahkan hingga ke tingkat internasional. Prestasi tersebut bukan hanya menjadi kebanggaan sekolah, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa ketika siswa diberi ruang, kepercayaan, dan bimbingan yang tepat, mereka mampu menunjukkan potensi terbaiknya.
Salah satu poin penting yang disampaikan oleh Ibu Yolanita adalah bahwa budaya riset harus dimulai sejak dini, bahkan sejak kelas X. Dengan membangun kebiasaan bertanya, berdiskusi, dan mengobservasi, siswa dilatih untuk tidak hanya menjadi penerima pengetahuan, tetapi juga pencipta pengetahuan. Dalam proses bimbingannya, beliau tidak hanya fokus pada hasil akhir berupa karya tulis atau lomba, tetapi juga pada proses pembelajaran yang membentuk karakter siswa menjadi lebih kritis, mandiri, dan bertanggung jawab.
Ibu Yolanita juga membagikan strategi-strategi yang selama ini ia gunakan dalam membina siswa-siswanya. Beberapa di antaranya adalah:
Membentuk Kelompok Belajar Riset
Setiap awal tahun ajaran, beliau membuka seleksi terbuka bagi siswa yang berminat mengikuti kegiatan riset. Mereka kemudian dikelompokkan berdasarkan minat dan bidang kajian, serta dibimbing dalam merancang proposal riset yang sederhana namun aplikatif.
Kolaborasi dengan Guru Lain dan Lembaga Eksternal
Dalam prosesnya, beliau sering melibatkan guru dari bidang studi lain untuk memberikan masukan, seperti biologi, kimia, atau matematika. Tak jarang juga beliau menggandeng dosen dari perguruan tinggi sebagai mentor tamu atau reviewer bagi karya siswa.
Konsistensi Pembinaan dan Evaluasi Berkala
Setiap minggu, siswa-siswa binaan diwajibkan untuk melakukan progres report dan presentasi singkat di depan kelompok. Hal ini melatih mereka untuk berpikir sistematis, menyampaikan ide secara runtut, dan terbiasa menerima kritik membangun.
Mengintegrasikan Riset dengan Pembelajaran di Kelas
Dalam pembelajaran fisika di kelas, Ibu Yolanita seringkali menyisipkan tugas-tugas eksploratif yang berhubungan dengan proyek riset siswa. Hal ini memperkuat keterkaitan antara teori dan praktik.
Yang menarik dari kegiatan MGMP kali ini adalah adanya sesi khusus yang memberikan ruang bagi siswa-siswa binaan Ibu Yolanita untuk menyampaikan langsung pengalaman mereka. Tiga orang siswa dari SMAN 1 Gerung hadir secara langsung dan masing-masing menceritakan perjalanan mereka dari awal mengikuti kelompok riset hingga berhasil menjadi juara dalam ajang LKTI tingkat nasional dan internasional.
Mereka bercerita tentang tantangan yang mereka hadapi, mulai dari kesulitan dalam mencari ide, mengatur waktu antara riset dan pelajaran reguler, hingga menghadapi tekanan kompetisi. Namun semua itu terbayar dengan pengalaman luar biasa yang mereka dapatkan, termasuk berkesempatan melakukan presentasi di luar daerah, bertemu dengan siswa dari seluruh Indonesia bahkan luar negeri, serta membangun kepercayaan diri dan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Para peserta MGMP sangat antusias menyimak kisah para siswa tersebut. Banyak yang merasa terinspirasi dan mulai mempertimbangkan untuk membentuk kelompok riset serupa di sekolah masing-masing. Beberapa guru bahkan secara langsung bertanya kepada siswa mengenai metode manajemen waktu, pembagian tugas, dan bagaimana mereka menjaga motivasi selama proses riset berlangsung.
Kegiatan MGMP Fisika Kabupaten Lombok Barat di SMAN 1 Lingsar ini ditutup pada pukul 13.00 WITA dengan semangat baru dan banyak inspirasi yang terbawa pulang oleh para peserta. Dalam penutupan, Ketua MGMP menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Ibu Yolanita dan para siswa atas praktik baik yang telah dibagikan. Ia juga mendorong seluruh anggota MGMP untuk tidak ragu memulai inisiatif riset di sekolah masing-masing dan saling mendukung melalui forum MGMP yang ada.
Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga membuktikan bahwa perubahan pendidikan yang bermakna bisa dimulai dari guru-guru yang berdedikasi dan siswa-siswa yang diberi kesempatan untuk berkembang. MGMP Fisika Lombok Barat telah menunjukkan bahwa dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan konsistensi, budaya riset bukan lagi sesuatu yang jauh dari jangkauan, tetapi bisa tumbuh dan berkembang di lingkungan sekolah, bahkan sejak dini.
Semoga kegiatan serupa terus berlangsung, tidak hanya sebagai rutinitas, tetapi sebagai gerakan nyata menuju pendidikan fisika yang lebih kontekstual, transformatif, dan berorientasi pada masa depan.
Pada hari Sabtu, tanggal 18 Januari 2025, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Fisika Kabupaten Lombok Barat kembali menggelar kegiatan rutin yang kali ini bertempat di SMAN 1 Kediri. Kegiatan ini dihadiri oleh para guru fisika dari berbagai SMA dan SMK di wilayah Kabupaten Lombok Barat, sebagai bentuk kolaborasi dan peningkatan kompetensi guru dalam menyikapi tantangan pembelajaran abad ke-21.
Kegiatan dimulai pukul 09.00 WITA dengan sesi pembukaan yang berlangsung hangat dan penuh semangat. Setelah sambutan singkat dari Ketua MGMP Fisika Kabupaten Lombok Barat, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi inti yang sangat dinanti-nantikan, yaitu "Penguatan Pendekatan Deep Learning dalam Pembelajaran".
Materi ini disampaikan oleh narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu Ibu Sri Sukses Yanti, S.Pd., selaku Pengawas Fisika dari Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mataram-Lombok Barat. Dalam paparannya, beliau menyampaikan bahwa pendekatan deep learning dalam konteks pendidikan bukan hanya sekadar pembelajaran yang mendalam, tetapi juga menyangkut proses berpikir kritis, reflektif, dan konektif yang melibatkan pemahaman makna secara menyeluruh oleh peserta didik.
Menurut Ibu Sri, pembelajaran berbasis deep learning sangat penting untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menyusun pengetahuan yang bermakna, menghubungkannya dengan pengalaman sebelumnya, dan menerapkannya dalam konteks baru. Beliau juga menekankan pentingnya peran guru dalam merancang pembelajaran yang menantang, terbuka terhadap eksplorasi, serta melibatkan interaksi aktif antara siswa dan lingkungan belajar.
Beberapa strategi yang disarankan untuk mendukung penerapan pendekatan ini antara lain penggunaan pertanyaan pemantik yang bersifat terbuka, pemanfaatan project-based learning, serta integrasi teknologi digital untuk menunjang proses eksplorasi dan refleksi. Ibu Sri juga memberikan contoh-contoh nyata penerapan pendekatan deep learning dalam pembelajaran fisika di kelas, yang disambut antusias oleh peserta.
Sesi diskusi berlangsung interaktif, dengan banyak peserta yang mengajukan pertanyaan maupun membagikan pengalaman masing-masing dalam menerapkan model pembelajaran yang mendalam di sekolah. Beberapa guru juga menyampaikan tantangan yang mereka hadapi di lapangan, seperti keterbatasan waktu, sarana, dan kondisi siswa yang bervariasi. Menanggapi hal tersebut, Ibu Sri memberikan berbagai alternatif solusi serta motivasi agar guru terus berinovasi dan tidak berhenti belajar.
Kegiatan MGMP ini ditutup sekitar pukul 12.30 WITA dengan harapan bahwa hasil diskusi dan materi yang telah disampaikan dapat diimplementasikan di sekolah masing-masing. Para peserta merasa sangat terbantu dengan materi yang relevan dan aplikatif, serta menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang mendorong peningkatan mutu pembelajaran fisika di Lombok Barat.
Semoga kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan secara rutin, sebagai bagian dari upaya berkelanjutan dalam menciptakan guru fisika yang profesional, adaptif, dan inspiratif di era transformasi pendidikan saat ini.
Pada tanggal 2-4 September 2024, Hotel Puri Saron Senggigi menjadi saksi pelaksanaan kegiatan revitalisasi MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) dan MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling) untuk guru-guru SMA, SMK, dan SLB. Acara ini dihadiri oleh perwakilan ketua MGMP/MGBK jenjang SMA/SMK/SLB dari berbagai kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat, dengan tujuan untuk memperkuat kompetensi profesional serta meningkatkan kolaborasi antar MGMP/MGBK dalam rangka menghadapi tantangan pendidikan di era modern dengan saling berbagi praktik baik dalam mengembangan MGMP/MGBK maupun komunitas belajar.
Mengapa Revitalisasi MGMP/MGBK Penting?
Di tengah dinamika pendidikan yang terus berubah, MGMP dan MGBK menjadi pilar penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Kegiatan revitalisasi ini dirancang untuk memperbarui dan menyegarkan kembali semangat serta komitmen para guru dalam melaksanakan tugas mereka. Melalui sesi-sesi diskusi, workshop, dan presentasi, maupun berbagi praktik baik para peserta mendapatkan wawasan baru serta strategi pengajaran yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman.
Rangkaian Kegiatan
Selama tiga hari, para peserta terlibat dalam berbagai aktivitas yang dikemas dengan padat dan bermanfaat. Hari pertama dibuka dengan keynote speech dari narasumber ahli pendidikan yang menyoroti pentingnya inovasi dalam pembelajaran dan pendekatan holistik dalam bimbingan konseling. Dilanjutkan dengan sesi-sesi paralel yang mengupas berbagai topik, mulai dari penerapan teknologi dalam pembelajaran, pengembangan modul ajar, hingga pendekatan baru dalam bimbingan siswa.
Dalam suasana kolaboratif, para guru berbagi pengalaman dan solusi atas berbagai tantangan yang mereka hadapi di lapangan. Selain itu, ada pula sesi khusus yang membahas pentingnya membangun jejaring antar MGMP/MGBK lintas wilayah untuk saling mendukung dan bertukar informasi.
Hari terakhir diisi dengan presentasi berbagi praktik baik, serta diskusi terkait kebijakan-kebijakan yang sedang hangat dalam bidang pendidikan. Penutupan acara dilakukan dengan refleksi bersama, di mana setiap peserta menyampaikan kesan dan pesan serta harapan untuk pertemuan selanjutnya.
Kesimpulan
Kegiatan revitalisasi MGMP/MGBK di Hotel Puri Saron Senggigi ini bukan hanya sekadar pertemuan rutin, tetapi menjadi momen penting untuk merajut kembali komitmen para guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan bekal yang diperoleh dari kegiatan ini, diharapkan para pendidik dapat terus berinovasi dan berkolaborasi demi masa depan pendidikan yang lebih baik.
Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara rutin dan menjadi inspirasi bagi guru-guru lainnya untuk terus berkontribusi dalam dunia pendidikan.
Pada tanggal 13-14 Mei 2024, SMAN 1 Lingsar menjadi tempat berlangsungnya kegiatan fasilitasi pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk pembelajaran, yang diselenggarakan oleh BTIDP (Balai Teknologi Informasi dan Pengembangan Pendidikan) Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini ditujukan untuk para guru SMA, dengan fokus pada pemanfaatan Google Sites sebagai media pembelajaran yang interaktif dan efektif.
Mengapa Pemanfaatan TIK Penting dalam Pembelajaran?
Di era digital saat ini, pemanfaatan TIK dalam proses belajar-mengajar bukan lagi pilihan, melainkan sebuah kebutuhan. Guru diharapkan mampu mengintegrasikan teknologi ke dalam metode pengajaran mereka untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik dan mudah diakses oleh siswa. Salah satu cara efektif untuk melakukannya adalah melalui pembuatan Google Sites, yang memungkinkan guru untuk menyajikan materi pembelajaran secara online dengan cara yang lebih interaktif.
Rangkaian Kegiatan Fasilitasi
Kegiatan fasilitasi ini berlangsung selama dua hari, dengan agenda yang dirancang untuk memberikan pemahaman dan keterampilan praktis bagi para guru dalam menggunakan Google Sites. Pada hari pertama, para peserta diperkenalkan dengan konsep dasar pemanfaatan TIK dalam pendidikan serta pentingnya Google Sites sebagai platform untuk menyusun materi ajar yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja oleh siswa.
Selanjutnya, para guru dibimbing secara langsung dalam proses pembuatan Google Sites, dimulai dari pengaturan dasar hingga ke tahap penyusunan konten pembelajaran. Para peserta juga diajak untuk memahami bagaimana mengintegrasikan berbagai media pembelajaran, seperti video, gambar, dan dokumen, ke dalam situs mereka agar lebih menarik dan bermanfaat bagi siswa.
Hari kedua diisi dengan praktik pembuatan Google Sites yang lebih mendalam, di mana para guru diberikan tugas untuk membuat situs pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang mereka ajarkan. Dalam sesi ini, para peserta saling berbagi tips dan trik dalam merancang situs yang tidak hanya informatif tetapi juga interaktif. Pada akhir kegiatan, setiap peserta mempresentasikan hasil kerja mereka, yang kemudian mendapatkan masukan dan saran dari fasilitator serta sesama peserta.
Hasil dan Harapan
Kegiatan fasilitasi pemanfaatan TIK ini berjalan dengan sukses, dengan para guru yang terlibat merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk mengaplikasikan keterampilan baru mereka di kelas. Dengan adanya Google Sites, guru kini memiliki alat yang lebih modern untuk menyampaikan materi pembelajaran yang tidak hanya bisa diakses secara luas, tetapi juga mendukung pembelajaran mandiri siswa.
Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan para guru di Provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya di SMA, dapat terus mengembangkan kompetensi mereka dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan dukungan penuh dari BTIDP dan semangat kolaborasi antar guru, kita bisa menghadirkan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi generasi penerus bangsa.